Rabu, 05 September 2012

Rindu masa depan

Melamun menatap nanar lapangan luas tepat didepan rumahku

Entah apa yang terbesat dibenakku
Entah apa yang salah pada diriku
Entah apa yang sebenarnya aku inginkan
Tanganku nampaknya tak kuat lagi menopang dagu
Mataku lelah berair
Mimpi yang menggebu kini tlah jatuh
Dan aku tak bisa membayangkan rasa sakit kalau jatuh untuk kedua kalinya
Namun, Tuhan Maha segalanya
Dibuka-Nya jalan baru, jalan yang tak pernah ku bayangkan
Asa ku kini mulai memuncak
Menunggu sang cerah memberi kabar baik
Aku rindu..
Aku rindu melihat kau datang, menepi dihidupku
Tak sabar untuk bertahan bersama melawan badai
Sampai nanti ku bahagia, sampai nanti aku tak ingat lagi rasa sakit jatuh

Kita Abu-abu

Dulu,

Duniaku itu, juga duniamu

Sekolahku itu, juga sekolahmu
Begitu pula dengan lingkungan permainanku sedikit sama denganmu
Ku rasa itu cukup menggambarkan kita masih berbagi. Ku rasa itu cukup untukmu mengetahui kita masih berdiri didunia yang sama.
Dan waktu sepertinya akan membuat kita berbeda
Kau dan aku segera tak lagi berpijak pada tanah yang sama, pada meja belajar yang sama
Sampai kau memilih duniamu sendiri
Tidak ada diantara kita yang sebenarnya didakwa egois, kau maupun aku..
Hanya saja sekarang kau yang tak lagi sejalan dan aku yang masih bermimpi untuk kita terus sejalan. 
Kita hanyalah hitam dan putih yang sekarang akan menjadi abu-abu.