Sampai kini tiba waktunya aku tak melihat sosok mu.
Bahkan bayangan mu pun memudar
Merah, biru, ungu, ungu tua, hitam, pudar kemudian lenyap
Hilang dari pandangan tajam yang kerap kagum melihat tingkah lucu mu. Tingkah tak tahu malu mu
Dulu sebelum kita tak saling mengenal apalagi sapa, aku tak pernah seperti ini
Bodoh, terdiam, dan hanya tersenyum mengingat kisah klasik kita
Kita kini berjalanan berlawan arah, dan mungkin takkan pernah bertemu diujung yang sama. Jangan kan untuk bertegur sapa sekedar melihat mu dari kejauhan pun sulit.
Terlalu banyak yang berbeda
Lembaran hari ku selalu terkoyak mengingatbtawa ringan mu
Tapi sehari pun tak pernah aku lewatkan
Aku heran, aku menjadi perindu sekarang
Aku rindu dimana masa-masa aku tak perlu merindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar